White Cast: Apa Sih Itu? Panduan Lengkap Biar Gak Salah Pilih Skincare!

Table of Contents

Pernah gak sih, setelah pakai produk perawatan kulit, terutama sunscreen, tiba-tiba wajah jadi terlihat pucat, keabu-abuan, atau bahkan putih menyerupai topeng? Nah, kondisi inilah yang sering banget disebut sebagai white cast. Ini adalah efek visual yang muncul ketika sebuah produk, paling umum sunscreen, meninggalkan residu berwarna putih atau cerah di permukaan kulit, bikin warna kulit asli kita jadi terlihat tidak merata dan kadang bikin penampilan jadi kurang oke.

White cast ini bukan cuma masalah estetik lho. Buat banyak orang, terutama yang punya warna kulit lebih gelap, white cast bisa jadi sangat mengganggu dan bikin mereka enggan memakai produk penting seperti sunscreen secara rutin. Padahal, memakai sunscreen itu krusial banget untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV. Jadi, penting nih buat kita pahami apa sebenarnya white cast itu, kenapa bisa terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa Sebenarnya White Cast Itu?

Secara harfiah, white cast artinya ‘bayangan putih’ atau ‘sapuan putih’. Dalam konteks skincare dan kosmetik, white cast merujuk pada lapisan tipis berwarna putih atau keabu-abuan yang tertinggal di permukaan kulit setelah pengaplikasian produk tertentu. Efek ini paling sering terlihat di garis rambut, alis, atau di sekitar area wajah yang lebih kering.

White cast on skin
Image just for illustration

Efek white cast ini bisa bervariasi intensitasnya, mulai dari yang samar-samar hingga yang sangat jelas dan mengganggu. Tergantung pada produknya, jumlah yang dipakai, cara pengaplikasian, dan yang paling penting, warna kulit penggunanya. Pada kulit yang terang, white cast mungkin tidak terlalu kentara, tapi pada kulit sawo matang hingga gelap, white cast bisa sangat mencolok dan bikin kulit terlihat kusam atau seperti memakai bedak dingin.

Kenapa White Cast Bisa Muncul?

Kemunculan white cast ini erat kaitannya dengan bahan-bahan tertentu yang ada dalam produk. Dalang utamanya, terutama dalam sunscreen, adalah bahan aktif mineral yang berfungsi sebagai filter UV. Ada dua bahan mineral utama yang sering digunakan, yaitu Zinc Oxide (Seng Oksida) dan Titanium Dioxide (Titanium Dioksida).

Peran Bahan Mineral dalam Sunscreen

Sunscreen dibagi menjadi dua kategori besar berdasarkan cara kerjanya: chemical sunscreen (tabir surya kimia) dan physical atau mineral sunscreen (tabir surya fisik atau mineral).

  • Chemical Sunscreen: Bekerja dengan cara menyerap sinar UV saat mengenai kulit, kemudian mengubahnya menjadi panas dan melepaskannya dari kulit. Bahan aktifnya adalah senyawa organik seperti Oxybenzone, Avobenzone, Octinoxate, dll. Chemical sunscreen biasanya tidak meninggalkan white cast karena bahan aktifnya larut dan transparan di kulit.

  • Physical/Mineral Sunscreen: Bekerja dengan cara menciptakan lapisan fisik di permukaan kulit yang memantulkan dan menyebarkan (scatter) sinar UV. Bahan aktifnya adalah partikel mineral Zinc Oxide dan Titanium Dioxide. Nah, kedua bahan inilah yang jadi penyebab utama white cast. Partikel mineral ini secara alami berwarna putih dan bersifat opak (tidak tembus cahaya), sehingga saat dioleskan di kulit, mereka akan terlihat seperti lapisan putih, terutama jika partikelnya cukup besar dan konsentrasinya tinggi.

Mineral sunscreen ingredients Zinc Oxide Titanium Dioxide
Image just for illustration

Jadi, ketika kamu memakai mineral sunscreen yang mengandung Zinc Oxide dan/atau Titanium Dioxide, partikel-partikel mineral ini akan duduk di atas permukaan kulitmu dan bertindak seperti cermin kecil yang memantulkan cahaya, termasuk cahaya tampak. Refleksi cahaya inilah yang kita lihat sebagai efek white cast.

Selain Sunscreen, Produk Apa Lagi yang Bisa Menyebabkan White Cast?

Meskipun sunscreen adalah penyebab paling umum, beberapa produk kosmetik lain juga bisa menyebabkan white cast, meski biasanya tidak sejelas sunscreen. Produk-produk ini mungkin mengandung Zinc Oxide atau Titanium Dioxide dalam konsentrasi rendah sebagai:

  • Opacifier: Untuk membuat produk jadi tidak transparan (misalnya foundation atau bedak).
  • Mattifier: Untuk menyerap minyak dan memberikan efek matte (Zinc Oxide juga punya sifat ini).
  • Pigmen Putih: Sebagai bagian dari formulasi warna, terutama pada produk yang ditujukan untuk mencerahkan atau menutupi noda.

Contoh produk lain yang kadang bisa menimbulkan sedikit white cast atau efek “flashback” di foto dengan flash antara lain: beberapa jenis bedak tabur, foundation dengan SPF mineral tinggi, atau produk setting powder yang mengandung Silica dalam jumlah banyak (meskipun Silica menyebabkan efek flashback karena memantulkan cahaya flash, bukan white cast seperti mineral). Namun, fokus utama pembahasan white cast memang paling sering merujuk pada mineral sunscreen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensitas White Cast

Intensitas white cast yang muncul bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor:

1. Konsentrasi Bahan Aktif

Semakin tinggi persentase Zinc Oxide dan Titanium Dioxide dalam sebuah formulasi sunscreen, semakin besar kemungkinan munculnya white cast. Produk dengan SPF tinggi yang mengandalkan filter mineral cenderung memiliki konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi, sehingga potensinya lebih besar.

2. Ukuran Partikel Mineral

Ini adalah faktor krusial. Bahan mineral seperti Zinc Oxide dan Titanium Dioxide bisa diproses menjadi partikel dengan ukuran yang berbeda.

  • Partikel Non-Nano: Ukurannya lebih besar (di atas 100 nanometer). Partikel yang lebih besar ini cenderung lebih terlihat oleh mata, sehingga menghasilkan white cast yang lebih jelas. Namun, partikel non-nano ini dianggap lebih aman secara teori karena tidak berpotensi diserap ke dalam kulit.
  • Partikel Nano: Ukurannya sangat kecil (di bawah 100 nanometer). Partikel nano ini memantulkan dan menyebarkan cahaya dengan cara yang berbeda, membuatnya jauh lebih transparan di kulit dan minim white cast. Banyak formulasi mineral sunscreen modern menggunakan partikel nano untuk mengatasi masalah white cast. Namun, ada perdebatan dan kekhawatiran (meskipun belum terbukti definitif dalam studi yang relevan di kulit sehat) mengenai potensi penyerapan partikel nano oleh kulit dan dampaknya bagi kesehatan.

Produsen skincare terus berinovasi untuk menemukan cara memformulasi partikel mineral agar efektif melindungi dari UV tanpa terlihat putih di kulit, misalnya dengan melapisi partikel atau menggunakan dispersi yang sangat baik.

3. Formulasi Produk

Tekstur dan formulasi keseluruhan produk sangat memengaruhi seberapa mudah white cast muncul dan seberapa sulit dihilangkan.

  • Basis Produk: Sunscreen dengan basis yang kental atau creamy mungkin lebih cenderung menunjukkan white cast dibandingkan formulasi yang lebih ringan seperti lotion, gel, atau serum.
  • Dispersi Bahan: Bagaimana bahan aktif mineral didistribusikan dalam formulasi juga penting. Formulasi yang baik akan mendispersikan partikel mineral secara merata dan halus, mengurangi clumping (penggumpalan) yang bisa bikin white cast lebih kentara.
  • Emolien dan Humektan: Kehadiran bahan pelembap (emolien dan humektan) bisa membantu produk menyatu lebih baik dengan kulit, mengurangi tampilan white cast.

4. Warna Kulit Pengguna

Seperti yang sudah disinggung, white cast jauh lebih terlihat dan jadi masalah signifikan pada kulit dengan undertone hangat atau warna kulit yang lebih gelap (mulai dari sawo matang hingga cokelat tua dan hitam). Kontras antara warna produk yang putih dan warna kulit asli membuat efek white cast semakin dramatis. Ini menjadi isu besar dalam industri kecantikan terkait inklusivitas produk.

Skin tones comparison
Image just for illustration

5. Cara Pengaplikasian

Mengaplikasikan produk yang mengandung filter mineral dalam jumlah terlalu banyak sekaligus atau tidak meratakannya dengan baik juga bisa memperparah white cast. Cara kamu menggosok atau menepuk produk ke kulit juga bisa berpengaruh.

Apakah White Cast Berarti Sunscreen-nya Bekerja?

Ini mitos yang perlu diluruskan. Munculnya white cast memang menunjukkan bahwa ada partikel mineral (Zinc Oxide/Titanium Dioxide) di permukaan kulit yang memantulkan cahaya. Namun, white cast itu sendiri bukanlah indikator pasti bahwa sunscreen tersebut sudah memberikan perlindungan SPF sesuai klaim.

Perlindungan sunscreen ditentukan oleh konsentrasi bahan aktif, kemampuan formulasi untuk mendispersikan bahan tersebut secara merata di seluruh permukaan kulit (bukan hanya di area yang terlihat putih), dan yang paling penting, seberapa banyak produk yang kamu gunakan. Jumlah sunscreen yang direkomendasikan untuk wajah dan leher adalah sekitar dua ruas jari atau setara dengan seperempat sendok teh. Menggunakan kurang dari jumlah ini akan mengurangi tingkat perlindungan SPF secara signifikan, terlepas dari ada atau tidaknya white cast.

Jadi, jangan jadikan white cast sebagai patokan utama apakah sunscreenmu bekerja atau tidak. Fokuslah pada memilih sunscreen dengan SPF dan PA rating yang sesuai kebutuhan, yang berlabel broad spectrum (melindungi dari UVA dan UVB), dan yang paling penting, yang nyaman dipakai dalam jumlah cukup setiap hari, sehingga kamu termotivasi untuk rutin memakainya.

Bagaimana Cara Mengatasi atau Meminimalkan White Cast?

Jika kamu suka atau perlu menggunakan mineral sunscreen (misalnya karena kulit sensitif terhadap filter kimia), tapi terganggu dengan white cast-nya, ada beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Pilih Formulasi Khusus “No White Cast” atau “Sheer Mineral”

Banyak produsen skincare kini berinovasi menciptakan mineral sunscreen yang diformulasi khusus agar minim atau bahkan tidak meninggalkan white cast. Cari produk dengan label seperti “sheer”, “invisible”, “no white cast”, atau “tinted mineral sunscreen”. Formulagi ini biasanya menggunakan partikel mineral yang sangat halus (seringkali partikel nano yang dilapisi), dispersi yang sangat baik, atau basis yang lebih transparan.

2. Coba Tinted Mineral Sunscreen

Untuk kulit sawo matang hingga gelap, tinted mineral sunscreen adalah solusi yang sangat efektif. Ini adalah mineral sunscreen yang ditambahkan pigmen warna menyerupai warna kulit (seperti iron oxides). Pigmen ini membantu menetralkan white cast dari Zinc Oxide dan Titanium Dioxide, sehingga sunscreen menyatu lebih baik dengan warna kulit. Pastikan memilih shade yang paling mendekati warna kulitmu ya.

Tinted sunscreen swatch
Image just for illustration

3. Aplikasikan Sedikit Demi Sedikit dan Secara Merata

Jangan langsung mengoleskan sunscreen mineral dalam jumlah banyak di satu area. Ambil sedikit produk, ratakan di tangan, lalu tepuk-tepuk atau baurkan perlahan di satu bagian wajah, tunggu sebentar, baru lanjutkan ke bagian lain. Mengaplikasikan dalam lapisan tipis dan merata akan membantu produk menyatu lebih baik dan mengurangi tampilan white cast dibandingkan mengoleskan sekaligus.

4. Gosok atau Tepuk dengan Lembut Hingga Meresap

Setelah meletakkan produk di kulit, jangan hanya asal smear (mengoles). Habiskan waktu ekstra untuk menggosok atau menepuk produk dengan lembut sampai benar-benar terdistribusi merata dan menyatu dengan kulit. Area seperti garis rambut, alis, dan sekitar hidung seringkali perlu perhatian lebih.

5. Beri Waktu Produk untuk “Set”

Beberapa formulasi sunscreen mineral perlu waktu beberapa menit untuk “set” atau menyatu dengan suhu kulit. Setelah pengaplikasian, tunggu sekitar 5-10 menit sebelum menilai white cast terakhir. Kadang efek putihnya akan sedikit berkurang setelah produk sedikit mengering atau menyatu dengan minyak alami kulit.

6. Gunakan Pelembap Sebelumnya

Menggunakan pelembap sebelum sunscreen bisa membantu menciptakan permukaan kulit yang lebih halus dan lembap, sehingga sunscreen lebih mudah dibaurkan dan menyatu, mengurangi potensi white cast. Namun, pastikan pelembap sudah agak meresap sebelum mengaplikasikan sunscreen.

7. Aplikasikan Makeup Setelahnya

Jika kamu terbiasa memakai makeup, mengaplikasikan foundation atau bedak setelah sunscreen bisa sangat efektif menutupi sisa white cast. Pilih foundation atau bedak yang warnanya sesuai dengan kulitmu.

8. Pertimbangkan Sunscreen Kimia Jika Tidak Ada Kontraindikasi

Jika white cast benar-benar sangat mengganggu dan kulitmu tidak sensitif terhadap filter kimia, kamu bisa mempertimbangkan untuk beralih ke chemical sunscreen. Kebanyakan chemical sunscreen diformulasikan agar bening atau transparan di kulit, sehingga tidak akan meninggalkan white cast. Pastikan tetap memilih yang broad spectrum dengan SPF dan PA rating yang memadai.

Chemical vs Mineral sunscreen diagram
Image just for illustration

Isu Inklusivitas dan White Cast

Penting untuk diingat bahwa masalah white cast ini seringkali menjadi isu inklusivitas dalam industri kecantikan. Selama bertahun-tahun, banyak produk sunscreen mineral (dan produk lainnya) diformulasikan tanpa mempertimbangkan bagaimana produk tersebut akan terlihat pada warna kulit yang lebih gelap. Hal ini membuat banyak orang dengan kulit berwarna kesulitan atau bahkan tidak bisa menemukan produk sunscreen yang secara visual nyaman dipakai, padahal perlindungan dari sinar UV sama pentingnya untuk semua warna kulit (ya, orang berkulit gelap juga perlu sunscreen untuk mencegah penuaan dini, hiperpigmentasi, dan mengurangi risiko kanker kulit, meskipun risikonya berbeda dengan kulit terang).

Untungnya, kesadaran tentang isu ini semakin meningkat. Banyak brand skincare dan sunscreen yang kini berusaha keras untuk menciptakan formulasi mineral sunscreen yang benar-benar sheer atau menyediakan pilihan tinted dalam berbagai shade yang lebih luas, sehingga semua orang bisa mendapatkan perlindungan matahari yang mereka butuhkan tanpa harus berkompromi dengan penampilan.

Kesimpulan

White cast adalah efek visual berupa lapisan putih atau keabu-abuan yang tertinggal di kulit setelah pengaplikasian produk, paling umum terjadi pada mineral sunscreen karena kandungan Zinc Oxide dan Titanium Dioxide yang bersifat opak dan memantulkan cahaya. Intensitasnya dipengaruhi oleh konsentrasi dan ukuran partikel mineral, formulasi produk, cara pengaplikasian, dan warna kulit pengguna (lebih kentara pada kulit gelap).

Meskipun tidak berbahaya dan tidak mengurangi efektivitas sunscreen jika dipakai dalam jumlah yang tepat, white cast bisa sangat mengganggu secara estetik. Ada banyak cara untuk meminimalkan atau mengatasinya, mulai dari memilih formulasi sunscreen mineral yang inovatif (sheer, tinted), hingga teknik pengaplikasian yang benar, atau menggunakan produk lain (pelembap, makeup) untuk membantu menyamarkannya.

Memilih sunscreen yang tepat itu penting, bukan cuma dari sisi perlindungan SPF-nya, tapi juga kenyamanan saat dipakai sehari-hari. Jangan sampai white cast jadi alasan kamu malas pakai sunscreen ya!

Gimana pengalaman kalian dengan white cast? Produk apa yang paling sering bikin white cast di kulitmu? Atau mungkin ada tips jitu lain buat mengatasi white cast? Yuk, share di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar