Akson Itu Apa Sih? Panduan Lengkap Fungsi dan Cara Kerjanya!
Akson, pernah denger istilah ini? Mungkin agak asing ya, tapi sebenarnya akson itu penting banget dalam sistem saraf kita. Bayangin aja otak dan seluruh tubuh kita itu kayak jaringan listrik yang super kompleks. Nah, akson ini bisa dibilang kabel-kabel listriknya yang bertugas buat ngirim sinyal-sinyal penting. Penasaran lebih lanjut? Yuk, kita bahas tuntas!
Apa Sih Sebenarnya Akson Itu?¶
Image just for illustration
Gampangnya, akson itu adalah bagian dari sel saraf atau neuron yang bentuknya panjang dan menyerupai serabut. Setiap neuron biasanya cuma punya satu akson aja. Fungsinya utama akson adalah menghantarkan impuls saraf dari badan sel neuron ke sel saraf lain, sel otot, atau kelenjar. Jadi, kalau badan sel neuron itu kayak pusat komando, akson ini jalan tolnya buat nyampein perintah ke tujuan.
Bayangin lagi neuron itu kayak pohon. Badan sel itu batangnya, dendrit itu ranting-rantingnya yang nerima sinyal, nah akson itu akarnya yang panjang dan ngehubungin pohon ini ke pohon-pohon lain di sekitarnya. Panjang akson ini bisa beda-beda, ada yang pendek banget, tapi ada juga yang panjangnya bisa sampai satu meter lebih! Bayangin panjangnya kabel di tubuh kita!
Struktur Akson yang Unik¶
Akson punya struktur yang cukup kompleks dan terdiri dari beberapa bagian penting:
- Akson Hillock: Ini adalah bagian pangkal akson, tempat akson keluar dari badan sel neuron. Akson hillock ini penting banget karena di sinilah potensial aksi dimulai. Ibaratnya kayak tombol start buat sinyal listrik.
- Segmen Awal (Initial Segment): Bagian akson yang paling awal setelah akson hillock. Segmen awal ini punya konsentrasi kanal ion natrium yang tinggi, yang penting untuk memulai potensial aksi.
- Myelin Sheath: Nah, ini lapisan lemak yang membungkus akson kayak isolasi kabel listrik. Myelin sheath ini dibentuk oleh sel Schwann (di sistem saraf tepi) dan oligodendrosit (di sistem saraf pusat). Fungsinya buat mempercepat penghantaran impuls saraf. Akson yang punya myelin sheath disebut akson bermielin. Ada juga akson yang gak punya myelin sheath, disebut akson tak bermielin.
- Node of Ranvier: Ini adalah celah-celah kecil di antara myelin sheath. Node of Ranvier ini penting karena memungkinkan potensial aksi “melompat” dari satu node ke node lain, jadi penghantaran impuls jadi lebih cepat. Proses ini namanya konduksi saltatori.
- Terminal Akson (Axon Terminal): Ujung akhir akson yang bercabang-cabang. Di terminal akson ini terdapat synaptic boutons atau terminal boutons yang mengandung neurotransmitter. Terminal akson ini berhubungan dengan neuron lain atau sel target di sinaps.
Image just for illustration
Fungsi Utama Akson: Penghantar Pesan Listrik¶
Seperti yang udah disebut di awal, fungsi utama akson adalah menghantarkan impuls saraf. Impuls saraf ini adalah sinyal listrik yang membawa informasi dari satu neuron ke neuron lain atau ke sel target. Proses penghantaran impuls saraf di akson ini lumayan kompleks tapi keren banget!
- Potensial Aksi: Penghantaran impuls saraf dimulai dengan potensial aksi. Potensial aksi ini adalah perubahan singkat dalam potensial membran sel neuron yang terjadi karena pergerakan ion-ion (terutama ion natrium dan kalium) melintasi membran akson.
- Depolarisasi: Saat ada stimulus yang cukup kuat, kanal ion natrium di membran akson akan terbuka. Ion natrium yang bermuatan positif akan masuk ke dalam akson, bikin bagian dalam akson jadi lebih positif dari luar. Proses ini namanya depolarisasi.
- Repolarisasi: Setelah depolarisasi, kanal ion natrium akan menutup dan kanal ion kalium akan terbuka. Ion kalium yang bermuatan positif akan keluar dari akson, bikin bagian dalam akson jadi kembali negatif dan kembali ke potensial istirahat. Proses ini namanya repolarisasi.
- Hiperpolarisasi: Kadang-kadang, repolarisasi bisa bikin potensial membran jadi lebih negatif dari potensial istirahat. Ini namanya hiperpolarisasi. Setelah itu, potensial membran akan kembali ke potensial istirahat.
- Penghantaran Impuls: Potensial aksi yang terjadi di satu titik akson akan menyebar ke sepanjang akson sampai ke terminal akson. Pada akson bermielin, potensial aksi “melompat” dari Node of Ranvier ke Node of Ranvier (konduksi saltatori), jadi lebih cepat.
- Transmisi Sinaptik: Sesampainya di terminal akson, potensial aksi akan memicu pelepasan neurotransmitter dari synaptic boutons ke celah sinaps. Neurotransmitter ini akan berikatan dengan reseptor di neuron atau sel target berikutnya, dan menyampaikan pesan dari neuron pertama ke neuron berikutnya.
Jenis-Jenis Akson Berdasarkan Kecepatan Hantaran¶
Ternyata, akson itu ada jenis-jenisnya lho, salah satunya dibedain berdasarkan kecepatan penghantaran impuls saraf. Kecepatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama diameter akson dan ada atau tidaknya myelin sheath.
- Akson Tipe A: Ini adalah akson yang paling cepat menghantarkan impuls saraf. Diameter akson tipe A besar dan punya myelin sheath tebal. Kecepatan hantarannya bisa mencapai 70-120 meter per detik! Akson tipe A ini penting banget buat respons motorik yang cepat dan sensasi raba, tekanan, dan posisi tubuh.
- Akson Tipe B: Akson tipe B punya diameter lebih kecil dari tipe A dan juga bermielin, tapi myelin sheath-nya lebih tipis. Kecepatan hantarannya sedang, sekitar 10-15 meter per detik. Akson tipe B ini banyak ditemukan di sistem saraf otonom dan menghantarkan sinyal dari organ-organ dalam.
- Akson Tipe C: Nah, ini akson yang paling lambat menghantarkan impuls saraf. Diameter akson tipe C kecil dan tidak bermielin. Kecepatan hantarannya cuma sekitar 0.5-2 meter per detik. Akson tipe C ini juga banyak di sistem saraf otonom dan menghantarkan sinyal rasa sakit, suhu, dan sentuhan ringan.
Tipe Akson | Diameter Akson | Myelin Sheath | Kecepatan Hantaran (m/s) | Fungsi Utama |
---|---|---|---|---|
A | Besar | Tebal | 70-120 | Motorik, Sensasi Raba, Tekanan, Posisi Tubuh |
B | Sedang | Tipis | 10-15 | Sistem Saraf Otonom (Organ Dalam) |
C | Kecil | Tidak Ada | 0.5-2 | Sistem Saraf Otonom (Nyeri, Suhu, Sentuhan Ringan) |
Proses Myelinasi: Pembentukan “Isolasi” Akson¶
Myelinasi itu proses pembentukan myelin sheath di sekitar akson. Proses ini penting banget karena myelin sheath berperan sebagai isolator listrik yang meningkatkan kecepatan penghantaran impuls saraf. Myelinasi dimulai sejak masa perkembangan embrio dan terus berlanjut sampai masa dewasa awal.
Proses myelinasi dilakukan oleh dua jenis sel glia:
- Sel Schwann (di sistem saraf tepi): Setiap sel Schwann hanya bisa membentuk satu segmen myelin untuk satu akson. Sel Schwann membungkus akson secara spiral dan lapisan membran sel Schwann membentuk myelin sheath.
- Oligodendrosit (di sistem saraf pusat): Satu oligodendrosit bisa membentuk segmen myelin untuk beberapa akson sekaligus. Prosesnya mirip dengan sel Schwann, yaitu oligodendrosit membungkus akson dengan lapisan membran selnya.
Myelin sheath ini kaya akan lemak (lipid), makanya warnanya putih. Daerah di otak yang banyak mengandung akson bermielin disebut white matter atau materi putih, sedangkan daerah yang banyak mengandung badan sel neuron disebut gray matter atau materi abu-abu.
Gangguan dan Penyakit yang Menyerang Akson¶
Sayangnya, akson juga bisa mengalami gangguan atau kerusakan akibat berbagai faktor. Kerusakan akson ini bisa mengganggu fungsi sistem saraf dan menyebabkan berbagai penyakit neurologis. Beberapa contoh gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan akson:
- Neuropati Perifer: Kerusakan pada akson di sistem saraf tepi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti diabetes, cedera, infeksi, atau penyakit autoimun. Gejalanya bisa berupa mati rasa, kesemutan, nyeri, kelemahan otot, dan gangguan fungsi otonom.
- Multiple Sclerosis (MS): Penyakit autoimun yang menyerang myelin sheath di sistem saraf pusat. Kerusakan myelin sheath ini mengganggu penghantaran impuls saraf di akson dan menyebabkan berbagai gejala neurologis, seperti kelemahan otot, gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, dan kelelahan.
- Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig: Penyakit neurodegeneratif yang menyerang neuron motorik di otak dan sumsum tulang belakang, termasuk aksonnya. ALS menyebabkan kelemahan otot progresif, kelumpuhan, dan kesulitan bernapas.
- Cedera Aksonal Difus (Diffuse Axonal Injury - DAI): Kerusakan akson yang luas akibat trauma kepala parah, seperti kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian. DAI bisa menyebabkan koma, disabilitas permanen, atau bahkan kematian.
- Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT): Kelompok penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan saraf perifer, terutama akson dan myelin sheath. CMT menyebabkan kelemahan otot, atrofi otot, dan gangguan sensorik di kaki dan tangan.
Fakta Menarik Seputar Akson¶
Selain fungsi dan strukturnya yang penting, ada beberapa fakta menarik lain tentang akson yang mungkin bikin kamu makin kagum sama “kabel listrik” di tubuh kita ini:
- Akson Terpanjang di Tubuh Manusia: Akson neuron motorik yang mengontrol otot kaki bisa panjangnya sampai 1 meter lebih! Bayangin ada kabel sepanjang itu di dalam tubuh kita! Ini adalah salah satu sel terpanjang di tubuh manusia.
- Kecepatan Hantaran Impuls yang Fantastis: Akson tipe A bisa menghantarkan impuls saraf dengan kecepatan sampai 120 meter per detik. Itu setara dengan 432 kilometer per jam! Lebih cepat dari mobil Formula 1!
- Akson dan Belajar: Ternyata, akson juga berperan penting dalam proses belajar dan memori. Saat kita belajar hal baru, koneksi antar neuron di otak kita akan menguat, dan akson juga ikut berperan dalam proses penguatan koneksi ini.
- Potensi Regenerasi Akson: Meskipun kerusakan akson bisa menyebabkan masalah serius, ternyata akson punya potensi untuk regenerasi, terutama di sistem saraf tepi. Ilmuwan terus meneliti cara untuk meningkatkan regenerasi akson setelah cedera atau penyakit.
- Akson Raksasa Cumi-Cumi: Cumi-cumi punya akson raksasa yang diameternya bisa sampai 1 milimeter! Akson ini dipelajari oleh ilmuwan untuk memahami mekanisme penghantaran impuls saraf karena ukurannya yang besar memudahkan penelitian.
Tips Menjaga Kesehatan Akson¶
Mengingat pentingnya peran akson, menjaga kesehatannya juga penting banget. Beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan akson:
- Jaga Kadar Gula Darah: Diabetes bisa merusak akson di saraf perifer. Jaga kadar gula darah tetap terkontrol dengan diet sehat dan olahraga teratur.
- Hindari Alkohol Berlebihan: Konsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan neuropati alkoholik, yaitu kerusakan saraf perifer akibat alkohol. Batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali.
- Cukup Istirahat: Kurang tidur bisa berdampak negatif pada kesehatan saraf, termasuk akson. Usahakan tidur yang cukup setiap malam, sekitar 7-8 jam.
- Kelola Stres: Stres kronis bisa memicu peradangan yang bisa merusak saraf. Kelola stres dengan teknik relaksasi, meditasi, atau yoga.
- Konsumsi Nutrisi Seimbang: Vitamin B12 penting banget buat kesehatan myelin sheath. Pastikan kamu mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanan atau suplemen. Selain itu, antioksidan dari buah dan sayuran juga penting untuk melindungi saraf dari kerusakan.
- Olahraga Teratur: Olahraga bisa meningkatkan aliran darah ke saraf dan membantu menjaga kesehatan akson. Lakukan olahraga ringan sampai sedang secara teratur.
Akson itu bener-bener komponen penting dalam sistem saraf kita. Tanpa akson, komunikasi antar sel saraf bakal terganggu dan fungsi tubuh kita juga bisa kacau. Jadi, yuk jaga kesehatan akson kita dengan gaya hidup sehat!
Gimana? Sekarang udah lebih paham kan apa itu akson? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar akson, jangan ragu buat sharing di kolom komentar ya!
Posting Komentar